50 orang tewas dan 53 lainnya terluka pada penembakan yang terjadi di Orlando, Amerika Serikat. Pelaku diketahui bernama Omar Mateen, berusia 29 tahun adalah warga Amerika Serikat yang lama bekerja sebagai petugas keamanan yang terlatih, serta memiliki kemampuan menembak yang sangat baik.
![]() |
Mateen memakai seragam NYPD, adalah petugas keamanan. |
Pelaku sempat menyandera 30 orang selama 3 jam sebelum ditembak mati oleh pihak berwenang. Pelaku yang seorang diri tersebut dilaporkan telah menelpon 911 untuk membaiat dirinya kepada Daesh, organisasi terlarang di Iraq dan Suriah yang lebih dikenal dengan nama ISIS.
Pada saat diwawancarai, seperti yang dapat anda saksikan pada video berikut ini, mantan istri pelaku memberikan kesaksian bahwa pada awal pernikahannya, pelaku baik-baik saja seperti orang lain pada umumnya. Namun begitu beberapa bulan berlalu, mantan suaminya itu mulai kasar dan sering marah-marah. Dia mengidap bipolar (emosi bergejolak tak terkontrol, tiba-tiba marah tanpa alasan yang kuat), istrinya dilarang menemui keluarganya dan mulai melakukan kekerasan fisik.
Belakangan diketahui ternyata pelaku sering mengunjungi kelab gay tersebut. FBI menemukan pada ponsel pelaku terdapat aplikasi gay dan sudah terbiasa di kelab bernama Pulse tersebut.