Senin, 30 Mei 2016

5 Bersaudara Cilik Asal Makassar Ini Hafidz Quran, Tolong Share, semoga kita semua mendapatkan berkah dari Al-Qur'an

Tags

Orang tua jelas menginginkan anaknya menjadi anak yang baik dan taat,
demikian pula yang diinginkan Kamaluddin Marsus dan Laili Tri Lestari
terhadap putra putrinya kelak. Sehingga segala upaya dilakukannya untuk
menjadikan anaknya berbakti, terutama kepada Allah Swt. Salah satu
jalannya dengan mengenalkan dan mengajarkan al Quran sejak dini.



 Laili, sang Bunda menemukan cara tersendiri bagaimana ke Lima anaknya
 memiliki kecintaan dan daya tarik terhadap al-Quran sejak dini, yaitu
 dengan mendidiknya menghafalkan ayat-ayat Quran dengan kinestetik atau
 gerakan tubuh yang disesuaikan terjemahan Ayatnya.


 Alhamdulillah, Lima anaknya dari enam bersaudara mampu menghafalkan
 beberapa juz al Quran beserta terjemahannya di usianya yang masih dini.


 Mereka masing masing Muhammad Kholil al Kamaly: 9 tahun, Muhammad Dzaky
 al Kamaly: 8 Tahun, Aidh Habib al Kamaly: 7 Tahun, Kaisa Aulia Kamal: 6
 Tahun, Zainul Fikri al Kamaly: 5 Tahun, dan si bungsu Ziyadul Ghoits al
Kamaly: 1 tahun.


 Kemudian metode ini mulai digagas oleh Laili sejak Tahun 2012 dan dinamainya
 metode ini secara resmi pada tahun 2014 menjadi Metode Kaisa, karena
 pada saat itu salah satu anaknya, Kaisa Aulia Kamal lolos di audisi
 Hafidz Quran yang tayang di stasiun tv Trans7 dan berhasil memboyong
 juara 3 dan juara favorit pada tahun 2014.


 Dulunya, Laili hanya terapkan metode ini kepada Anak anaknya saja, dan
 sekarang metode ini sudah disebarluaskan diberbagai kota di Indonesia
 agar memotivasi anak anak bangsa untuk senantiasa mencintai dan
 mendekatkan diri terhadap Quran dengan pendekatan yang rileks nan
 menyenangkan. Sebagaimana yang diungkapakan Kamaluddin, Ayah dari para
hafizh cilik ini.


�Metode Kaisa adalah salah satu dari sekian banyak metode menghafalkan
 al Quran, tapi kekuataan dari pada metode kaisa ini adalah dengan
 pendekatan agar anak anak menjadi rileks saat menghafal Quran, dan tetap
 berdasarkan tajwid� kata dia.


 Sekarang, mereka sekeluarga kerap kali keluar kota memenuhi undangan
 seminar dan pelatihan untuk memotivasi lebih banyak anak lagi yang
 menjadi hafiz Quran di Indonesia. Untuk kota Makassar sendiri sudah
 lebih seribuan anak yang termotivasi dan belajar metode ini di Rumah
Tadabbur Quran yang tersebar di berbagai titik di kota Makassar dibawah
 binaan lembaga Ar-rahman Quranic Learning Center (AQL) cabang Sulsel.